Potensi Pembatasan Impor Batu Bara oleh China
China mungkin akan menerapkan kembali pembatasan impor batu bara setelah para pemimpin industri mengingatkan tentang meningkatnya kelebihan pasokan di pasar bahan bakar terbesar di dunia, menurut laporan dari Morgan Stanley.
Komitmen China terhadap WTO
Morgan Stanley menyatakan bahwa larangan total tidak mungkin diterapkan karena komitmen China terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), namun pembelian bisa dibatasi jika pihak berwenang melakukan penundaan atau inspeksi terhadap impor, seperti yang diungkapkan oleh analis, termasuk Sara Chan, dalam catatan mereka. Pembatasan serupa telah diterapkan oleh China pada tahun 2014, 2017, dan 2018.
Batasan Impor Batu Bara Sebelumnya
China sebelumnya menetapkan batasan impor batu bara sekitar 300 juta ton hingga tahun 2022, tetapi telah melebihi angka tersebut dalam beberapa tahun terakhir akibat masalah keamanan energi. Tahun lalu, negara ini mencatat pembelian batu bara mencapai rekor 543 juta ton.
Baca Juga : Pemerintah Umumkan Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran 2025
Penurunan Permintaan dan Harga Batu Bara
Saat ini, permintaan jauh di bawah harapan, yang menyebabkan penurunan harga yang cepat dan penurunan berkelanjutan dalam profitabilitas tambang, seperti yang dinyatakan oleh Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China serta Asosiasi Batubara Nasional China pada hari Jumat. Untuk mengatasi tingginya persediaan bahan bakar, para penambang perlu mengatur produksi, sementara importir harus membatasi pengiriman bahan bakar berkualitas rendah.
Prioritas Produksi Batu Bara di Beijing
Beijing telah memprioritaskan produksi batu bara dalam beberapa tahun terakhir untuk mencegah terulangnya krisis listrik yang terjadi pada tahun 2021, dengan invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 semakin memperkuat strategi ini. Kebijakan tersebut berhasil dalam menjaga keamanan energi, tetapi mengorbankan kemajuan dekarbonisasi dan menyebabkan sejumlah kecelakaan fatal di tambang.
Baca Juga : IMF Peringatkan Waspada Terhadap Inflasi Global yang Masih Tinggi
Tekanan pada Pasar dan Harga Batu Bara
Lonjakan produksi dan permintaan yang lesu telah memberikan tekanan pada pasar dalam beberapa bulan terakhir. Harga batu bara termal di negara itu telah turun menjadi 699 yuan per ton, level terendah sejak Maret 2021, menurut China Coal Resource. Harga spot mungkin akan segera menguji harga dasar pasar yang ditetapkan oleh kontrak tahunan yang diatur pemerintah sebesar 675 yuan per ton, platform perdagangan lokal ocoal.com mengatakan dalam sebuah catatan.
Kesimpulan
Dengan potensi pembatasan impor batu bara oleh China, industri batu bara global perlu siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi. Meskipun komitmen terhadap WTO mungkin menghalangi penerapan larangan total, penundaan atau inspeksi terhadap impor dapat menjadi strategi yang diambil oleh pemerintah China untuk mengendalikan pasar dan mengatasi kelebihan pasokan.
Leave a Reply