Laba Bersih Dharma Group Turun 5,4 Persen pada 2024
PT Dharma Polimetal Tbk atau Dharma Group (DRMA), emiten komponen otomotif terkemuka, mencatatkan laba bersih sebesar Rp579 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini turun 5,4 persen dibandingkan laba bersih 2023 yang mencapai Rp612 miliar. Penurunan ini tercantum dalam laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Kamis, 6 Maret 2025.
Penjualan Bersih Stagnan, Didominasi Pasar Domestik
Pada 2024, penjualan bersih DRMA mengalami penurunan tipis sebesar 0,6 persen dari Rp5,54 triliun menjadi Rp5,51 triliun. Sebagian besar penjualan, yakni Rp5,49 triliun atau 99,7 persen, berasal dari pasar domestik. Sementara itu, kontribusi ekspor hanya mencapai 0,3 persen dari total penjualan.
Pelanggan Utama: PT Astra Honda Motor menjadi pelanggan terbesar Dharma Group dengan nilai transaksi Rp2,76 triliun atau setara 50,2 persen dari total penjualan perusahaan.
Baca Juga : PT Jasa Marga Tbk Laporkan Kinerja Keuangan Solid di Tahun 2024
Peningkatan Laba Bruto di Tengah Penurunan Pendapatan
Meski penjualan bersih mengalami stagnasi, Dharma Group mencatat peningkatan laba bruto sebesar 3 persen, dari Rp973 miliar menjadi Rp1 triliun. Margin laba kotor juga meningkat dari 17,5 persen menjadi 18,2 persen. Penurunan beban pokok pendapatan sebesar 1,4 persen, dari Rp4,57 triliun menjadi Rp4,50 triliun, berkontribusi pada pencapaian ini.
Beban Usaha Meningkat 37 Persen
Namun, beban usaha perusahaan naik signifikan sebesar 37 persen. Peningkatan ini dipengaruhi oleh:
- Beban penjualan dan pemasaran (+6,7 persen).
- Beban umum dan administrasi (+5,8 persen).
- Penurunan pendapatan operasi lain-lain (-39 persen).
Sebagai hasilnya, laba usaha DRMA turun 4,1 persen menjadi Rp769 miliar.
Baca Juga : PT Petrosea Tbk (PTRO) Catatkan Penurunan Laba 20% Tahun 2024
Kondisi Neraca Keuangan Dharma Group
Dari sisi neraca, Dharma Group mencatat beberapa perubahan signifikan pada 2024:
- Kas dan setara kas: Mencapai Rp401 miliar.
- Piutang usaha: Meningkat Rp124 miliar atau 27 persen, disebabkan oleh kenaikan pada piutang sejumlah pelanggan.
- Ekuitas: Naik 22 persen menjadi Rp2,3 triliun per 31 Desember 2024, dibandingkan Rp1,9 triliun pada 2023. Sebagian besar ekuitas ini berasal dari saldo laba yang mencapai Rp1,56 triliun.
Kesimpulan: Prospek 2025
Kendati mencatat penurunan laba bersih pada 2024, Dharma Group tetap menunjukkan penguatan dari sisi margin laba bruto dan ekuitas. Dengan fokus pada pasar domestik dan peningkatan efisiensi operasional, perusahaan ini diharapkan dapat mempertahankan daya saing dan kinerja keuangannya pada 2025.
Leave a Reply