Kinerja Solid, Saham Bank Permata (BNLI) Melonjak 159,79%

Saham Bank Permata (BNLI) Melonjak 159,79%, Diiringi Kinerja Positif

Dalam beberapa bulan terakhir, saham PT Bank Permata Tbk (Permata Bank/BNLI) mencuri perhatian pasar dengan tren penguatan signifikan di tengah tekanan yang melanda sektor perbankan lainnya. Per 7 Maret 2025, saham BNLI ditutup pada harga Rp2.520, mencatatkan kenaikan 0,80 persen dalam satu hari dan 159,79 persen secara year-to-date (YtD).

Komentar Manajemen Bank Permata Katharine Grace, Chief of Corporate Affairs and Sustainability Bank Permata, menjelaskan bahwa perusahaan saat ini belum memiliki rencana aksi korporasi besar yang dapat memengaruhi keputusan investasi. Katharine juga menegaskan komitmen Bank Permata terhadap operasional yang transparan dan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga : Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dengan Kredit Rp90,8 Triliun di 2024

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada 9 April 2025 menjadi informasi terbaru perusahaan. Namun, pihak bank tidak mengaitkan pergerakan saham yang terjadi dengan agenda RUPS tersebut. “Kenaikan valuasi pasar di luar kendali kami,” ungkap Katharine dalam Public Expose yang diadakan pada 7 Maret 2025.

Kinerja Solid dan Prediksi Kenaikan ke KBMI IV

Saham BNLI diperkirakan menguat akibat kinerja positif perusahaan. Berdasarkan peraturan OJK, Bank Permata saat ini masuk kategori KBMI III dengan modal inti Rp40,1 triliun, mendekati syarat untuk naik ke KBMI IV dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun. Meliza M. Rusli, Direktur Utama Bank Permata, menegaskan bahwa fokus utama perusahaan tetap pada keberlanjutan, selain target untuk mencapai KBMI IV.

Baca Juga : Prospek Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada Tahun 2025

Laporan Keuangan 2024 Kinerja keuangan Bank Permata sepanjang 2024 menunjukkan hasil memuaskan:

  • Laba bersih: Rp3,6 triliun (naik 38 persen YoY).
  • PPOP: Rp6,1 triliun (naik 3,7 persen YoY).
  • Penyaluran kredit: Rp155 triliun (tumbuh 9 persen YoY).

Di segmen korporasi, kredit tumbuh 12 persen YoY menjadi Rp89 triliun, sementara segmen komersial dan konsumer masing-masing naik 6 persen dan 4 persen YoY. Bank Permata juga berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio gross NPL sebesar 2,1 persen dan loan at risk (LAR) sebesar 7,9 persen. NPL coverage berada di angka 375 persen, memperlihatkan pendekatan konservatif dalam mengelola risiko kredit.

Dengan kinerja cemerlang ini, Bank Permata menunjukkan keseriusan dalam menjaga momentum pertumbuhan dan mempertahankan kepercayaan investor. Keberlanjutan tetap menjadi prioritas utama dalam perjalanan menuju KBMI IV.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *