Saham MINA Melonjak, Apa Penyebabnya?
Saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) mencatat kenaikan signifikan sebesar 32,28% menjadi Rp250 per lembar. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang dimulai sehari sebelumnya setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menghapus emiten ini dari papan pemantauan khusus.
Data BEI menunjukkan total nilai transaksi saham MINA mencapai Rp55,40 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 246,1 juta unit saham. Keberhasilan ini mencerminkan respons positif pasar terhadap langkah strategis perusahaan.
Kinerja Saham dalam Seminggu Terakhir
Sejak Senin (10 Maret 2025), MINA telah mencatat reli empat hari berturut-turut dengan kenaikan maksimal (auto rejection atas) sebesar 35%. Dalam satu minggu terakhir, saham ini mengalami peningkatan luar biasa sebesar 90,77%, sedangkan dalam satu bulan terakhir mencapai 106,56%.
Baca Juga : Begini Prospek Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di tahun 2025
Langkah penghapusan dari mekanisme full call auction (FCA) dengan notasi 10 oleh BEI menjadi faktor utama pemicu peningkatan ini. Notasi 10 sebelumnya menunjukkan adanya penghentian sementara perdagangan akibat volatilitas yang signifikan.
Rights Issue dan Rencana Strategis
Manajemen PT Sanurhasta Mitra Tbk berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Maret 2025 untuk mendapatkan persetujuan penerbitan 3,28 miliar saham baru melalui rights issue. Saham ini bernilai nominal Rp20 per unit, dan dana hasil rights issue direncanakan untuk:
- Modal kerja perusahaan.
- Penyertaan modal pada entitas anak perusahaan guna mendukung pengembangan bisnis.
Rights issue ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan dan meningkatkan daya saingnya di sektor properti dan perhotelan.
Kepemilikan Happy Hapsoro: Pengendali Baru MINA
Pada 20 November 2024, Happy Hapsoro secara signifikan meningkatkan kepemilikan sahamnya hingga menembus 50%, menjadikannya pengendali baru MINA. Langkah strategis ini semakin memperkuat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan di masa depan.
Baca Juga : TBS Energi Utama (TOBA) Lepas 90% Saham Anak Usaha Tambang Batu Bara
Kesimpulan
Kinerja saham MINA yang terus meroket didukung oleh berbagai faktor, mulai dari penghapusan dari papan pemantauan khusus hingga rencana rights issue yang ambisius. Dengan kepemilikan baru serta langkah-langkah strategis yang diambil, MINA terlihat siap menghadapi tantangan dan peluang dalam industri properti dan perhotelan.
Apakah tren positif ini akan bertahan? Kita tunggu kabar selanjutnya dari RUPSLB yang akan diadakan pada 21 Maret 2025.
Leave a Reply