Author: Dani Afriyadi Yusuf
-
Klarifikasi Garuda Indonesia, terkait isu Pergantian Direktur Utama Citilink Indonesia
Isu Pergantian Direktur Utama Citilink Indonesia PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memberikan penjelasan mengenai pergantian direktur utama Citilink Indonesia. Berdasarkan informasi yang beredar, Darsito Hendro Seputro, mantan eksekutif Thai Lion Air, menjadi salah satu kandidat utama untuk posisi tersebut. Menurut Ade R Susardi, Direktur Niaga Garuda Indonesia, proses pemilihan masih dalam tahap pembahasan internal.…
-
Danantara Siap garap Proyek Hilirisasi Pemerintah US$40 Miliar
Pemerintah Komitmen Percepat Hilirisasi Nasional Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam mempercepat program hilirisasi nasional. Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada Senin (3/3) di Istana Negara, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara memastikan pendanaan untuk 21 proyek hilirisasi tahap pertama. Total investasi yang digelontorkan mencapai sekitar US$40 miliar. Fokus pada Sektor Strategis Menurut Menteri…
-
Indomobil Multi Jasa (IMJS) Umumkan Rencana Rights Issue untuk Perkuat Modal
Rencana Rights Issue PT Indomobil Multi Jasa (IMJS) PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), emiten otomotif Grup Salim, mengumumkan rencana strategis dalam memperkuat struktur permodalan melalui rights issue atau Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV. Detail Rights Issue: Saham Baru dan Nilai Nominal Menurut prospektus yang dirilis pada Kamis, 6 Maret…
-
PT XL Axiata Tbk (EXCL), Akan Bagikan Dividen Rp85,7 per Lembar Saham
Jakarta, 6 Maret 2025 – PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah mengumumkan rencana pembagian dividen senilai Rp1,12 triliun kepada pemegang saham, setara dengan 62% laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat mencapai Rp1,81 triliun. Agenda ini akan disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025. Dividen per saham ditetapkan sebesar Rp85,7,…
-
Rencana Buyback Saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Umumkan Buyback Saham Rp150 Miliar PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Dalam keterbukaan informasi pada Selasa (4/3/2025), Sekretaris Perusahaan LPPF, Susanto, menyatakan bahwa pelaksanaan buyback ini akan dilakukan dengan alokasi dana maksimal…
-
JPFA Berencana Buyback Saham Rp470 Miliar, Mematuhi Aturan POJK
JPFA Berencana Buyback Saham Rp470 Miliar, Mematuhi Aturan POJK PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan alokasi dana mencapai Rp470 miliar, yang setara dengan 2 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek. Corporate Secretary JPFA, Maya Pradjono, menyatakan bahwa perusahaan akan meminta persetujuan dari pemegang saham…
-
Yuddy Renaldi di Periksa KPK, Mundur dari Jabatan Direktur Utama Bank BJB
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Yuddy Renaldi, secara resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri tersebut diterima oleh pihak perseroan pada 4 Maret 2025, sebagaimana diungkapkan oleh Ayi Subarna, Approver di Bank BJB, dalam keterbukaan informasi pada Selasa (4/3). Pengunduran diri Yuddy Renaldi terjadi di…
-
Analisa dan Dampak Negatif Kehancuran Pasar Batu Bara pada Tahun 2025
Analisa dan Dampak Negatif Pasar Batu Bara Pasar batu bara pada tahun 2025 menghadapi tantangan besar yang menyebabkan kehancuran signifikan. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kehancuran ini adalah transisi energi global, dinamika geopolitik, dan penurunan permintaan dari negara-negara utama seperti China dan India. Transisi Energi Global Salah satu faktor utama yang menyebabkan kehancuran pasar…
-
Analisa Kinerja Saham GIAA di Tengah Kebijakan Efisiensi dan Diskon Tarif Lebaran 2025
Kinerja Saham Garuda Indonesia (GIAA) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah menunjukkan kinerja yang beragam dalam beberapa tahun terakhir. Pada Januari 2025, saham GIAA mengalami fluktuasi yang signifikan. Berdasarkan analisis fundamental, saham GIAA masih undervalued dengan Price to Book Value (PBV) yang lebih rendah dari valuasi perusahaan. Namun, perusahaan belum mencetak laba positif selama…