PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telecom (SmartTel) mengumumkan rencana resmi untuk melakukan merger yang akan menghasilkan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Proses merger ini diharapkan mulai efektif pada 15 April 2025, dengan potensi sinergi tahunan sebelum pajak diperkirakan mencapai USD300-400 juta.
Menurut laporan dari analis Trimegah Sekuritas, Sabrina dan Vincentius Frodo Gozali, valuasi XLSmart diperkirakan mencapai 5,3 kali Enterprise Value (EV) terhadap EBITDA gabungan. EXCL memiliki valuasi sebesar 4,7 kali EV/EBITDA dengan nilai perusahaan sekitar Rp83,1 triliun, sementara FREN memiliki valuasi 6,0 kali EV/EBITDA dengan nilai perusahaan sebesar Rp29,1 triliun.
Melalui merger ini, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham di XLSmart. Untuk menyesuaikan kepemilikan, Axiata akan menjual 2,4 miliar saham EXCL kepada PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) dengan nilai transaksi mencapai USD475 juta atau Rp7,5 triliun. Valuasi XLSmart diperkirakan mencapai sekitar Rp57,3 triliun dengan rasio EV/EBITDA sebesar 5,3 kali berdasarkan EBITDA gabungan.
Efisiensi dan Sinergi Strategis
Merger ini diharapkan menghasilkan efisiensi signifikan melalui pengurangan redundansi infrastruktur, termasuk penghapusan 20-30 persen lokasi yang tumpang tindih, yang diperkirakan akan menghemat biaya hingga Rp2 triliun. Pengoptimalan jumlah karyawan dan efisiensi operasional lainnya dapat memberikan tambahan penghematan sebesar Rp427 miliar, dengan total sinergi yang berpotensi mencapai Rp2,4 triliun dalam tiga hingga lima tahun.
Dari segi operasional, XLSmart akan menjadi salah satu pemain utama di industri dengan total pelanggan gabungan mencapai 94,5 juta dan posisi strategis sebagai pemegang spektrum terbesar kedua di Indonesia, memperkuat daya saing di pasar telekomunikasi.
Arah Baru untuk Sektor Telekomunikasi
Menurut Trimegah Sekuritas, konsolidasi ini adalah langkah strategis untuk menciptakan dinamika harga yang lebih sehat dan meningkatkan profitabilitas serta pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) di industri telekomunikasi. Merger ini dianggap sebagai katalis positif bagi sektor telekomunikasi, karena berpotensi mendorong penetapan harga yang lebih rasional dan membuka peluang peningkatan ARPU yang lebih baik.
Merger Besar
EXCL, FREN, dan PT Smart Telcom (ST) telah resmi menyepakati merger, menghasilkan entitas baru bernama XLSmart dengan nilai gabungan sebelum sinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun atau USD6,5 miliar. Group CEO Axiata Group, Vivek Sood, menyatakan bahwa merger ini adalah langkah strategis untuk membangun fondasi ekonomi digital yang kuat, memungkinkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur spesifik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
XLSmart direncanakan menjadi pemain kunci di industri telekomunikasi Indonesia dengan skala besar, kekuatan finansial solid, dan keahlian mendukung investasi infrastruktur digital yang lebih luas. Dengan jumlah pelanggan mencapai 94,51 juta dan pangsa pasar sebesar 27 persen, XLSmart diperkirakan akan meraih pendapatan Rp45,4 triliun (USD2,8 miliar) dan EBITDA Rp22,4 triliun (USD1,4 miliar).
Ketua Sinar Mas Telecommunication and Technology, Franky Oesman Widjaja, menyatakan bahwa merger ini memberikan nilai tambah signifikan kepada semua pemangku kepentingan melalui layanan berkualitas, konektivitas digital, dan inovasi. EXCL akan menjadi entitas yang bertahan, sementara FREN dan ST akan bergabung ke dalam XLSmart.
Merger ini diperkirakan menghasilkan sinergi biaya sebelum pajak antara USD300-400 juta melalui integrasi jaringan dan optimalisasi sumber daya. Transaksi ini masih memerlukan persetujuan dari regulator dan pemegang saham, dengan target penyelesaian pada paruh pertama tahun 2025. CIMB dan J.P. Morgan berperan sebagai penasihat keuangan untuk entitas di bawah Sinar Mas. Deutsche Bank dan Maybank berfungsi sebagai penasihat keuangan untuk Axiata, sementara Citibank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk XL Axiata.