PT Petrosea Tbk (PTRO) melaporkan laba bersih sebesar USD9,7 juta atau setara dengan Rp157 miliar untuk tahun 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 20 persen dibandingkan laba tahun 2023 yang mencapai USD12,2 juta.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Senin (3/3/2025), pendapatan PTRO tercatat sebesar USD690 juta, meningkat 2,2 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar USD578 juta.
Pendapatan dari anak perusahaan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) didorong oleh segmen konstruksi dan rekayasa yang menyumbang USD299 juta, serta penambangan yang berkontribusi USD290 juta. Sisa pendapatan berasal dari segmen jasa sebesar USD34 juta dan lainnya USD2,7 juta.
Kontribusi dari Klien Utama dan Beban Operasional Tinggi
Klien utama PTRO selama tahun 2024 adalah PT Freeport Indonesia dengan kontrak senilai USD166 juta dan PT Kideco Jaya Agung (Indika Group) sebesar USD126 juta. Meskipun pendapatan mengalami kenaikan, margin laba kotor perusahaan tercatat hanya 13 persen akibat tingginya beban langsung. Beban ini meningkat 29 persen menjadi USD600 juta, dipicu oleh kenaikan biaya subkontraktor (+53 persen) serta gaji dan biaya pegawai (+17 persen).
Baca Juga : Kinerja Cemerlang PT Dharma Satya Nusantara (DSNG) 2024: Laba Bersih Tumbuh 35,6 Persen
Baca Juga : Dampak Danantara: Terhadap Pasar Modal Indonesia (IHSG)
Selain itu, beban usaha tidak langsung juga meningkat 24 persen karena lonjakan beban penjualan dan administrasi (+11 persen) serta beban bunga keuangan (+30 persen).
Kondisi Neraca dan Kenaikan Utang Perusahaan
Sebagai hasilnya, laba bersih perusahaan yang dimiliki oleh taipan Prajogo Pangestu ini turun 20 persen menjadi USD9,7 juta, dengan laba per saham dasar berada di USD0,0097. Dari sisi neraca, kas dan setara kas Petrosea meningkat 57 persen menjadi USD115 juta, sementara ekuitas perusahaan naik 6 persen menjadi USD249 juta.
Namun, utang PTRO melonjak 58 persen dari USD178 juta menjadi USD282 juta, yang disebabkan oleh peningkatan utang obligasi dan sukuk ijarah sebesar USD92,3 juta. Kenaikan utang ini menyebabkan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio atau DER) Petrosea meningkat dari 75 persen menjadi 113 persen.
Pada perdagangan sore ini, harga saham PTRO ditutup naik 6,7 persen menjadi Rp3.360, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp33,89 triliun.
Leave a Reply